Jumat, 22 April 2016

contoh makalah dedak padi

TUGAS TERSTRUKTUR
MATA KULIAH NUTRISI TERNAK DASAR
                                                                         
 

Dosen : Ir. Tri Sukmaningsih, MP., M.Si

“ DEDAK PADI “

Disusun Oleh :
Nama  : Maulida Rahmawati
NPM   : 1451010555
Prodi   : Produksi Ternak

FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS WIJAYAKUSUMA
PURWOKERTO

2016


TUGAS TERSTRUKTUR

MATA KULIAH NUTRISI TERNAK DASAR
                                                                          
Dosen : Ir. Tri Sukmaningsih, MP., M.Si

“ DEDAK PADI“

Disusun Oleh :
Nama  : Maulida Rahmawati
NPM   : 1451010555
Prodi   : Produksi Ternak

FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS WIJAYAKUSUMA
PURWOKERTO
2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah S.W.T. karena berkat rahmat dan karunia Nyalah, penulis dapat menyusun makalah yang berjudul “Dedak Padi” dengan baik.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampu mata kuliah Nutrisi Ternak Dasar yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam penyusunan makalah ini. Makalah ini disusun sebagai tugas awal yang menjadi kesepakatan dalam kontrak perkuliahan.
Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah dimasa yang akan datang. Semoga makalah ini dapat menambah khasanah pengetahuan bagi para pembaca.



                       
                                                                                    Purwokerto, 27 Maret 2016


                                                                                                            Penulis



DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………………………………………………………….   i
KATA PENGANTAR………………………………………………………...   ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………….    iii
BAB I. PENDAHULUAN
1.      Latar Belakang……………………………………………………..  1
2.      Perumusan Masalah………………………………………………... 1
3.      Tujuan Penyusunan Makalah ……………………………………… 2
BAB II. PEMBAHASAN
1.      Pengertian Dedak Padi ................................................................... 3
2.      Karakteristik dari Dedak Padi……………………………………. 3
3.      Kandungan dari Dedak Padi……………………………………..  3
4.      Manfaat dari Dedak Padi………………………………………… 3
5.      Kelemahan dari Dedak Padi……………………………………… 4

BAB III. PENUTUP
Kesimpulan………………………………………




BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Sebagian besar bahan pakan yang digunakan dalam penyusunan ransum ungags umumnya berasal dari bahan nabati yang penggunaannya lebih dari 80% di dalam ransum, baik sebagai sumber karbohidrat, protein, lemak juga sebagai sumber mineral yang penting bagi pertumbuhan. Dedak merupakan bahan pakan nabati potensial yang banyak digunakan dalam ransum unggas, selain itu dedak juga mengandung energi, protein, vitamin B dan beberapa mineral cukup tinggi.
Dedak padi merupakan limbah pengolahan padi menjadi beras dan kualitasnya bermacam-macam tergantung dari varietas padi. Dedak padi digunakan sebagai pakan ternak, karena mempunyai kandungan gizi yang tinggi, harganya relatif murah, mudah diperoleh, dan penggunaannya tidak bersaing dengan manusia. Menurut (Schalbroeck, 2001), produksi dedak padi di Indonesia cukup tinggi per tahun dapat mencapai 4 juta ton dan setiap kuwintal padi dapat menghasilkan 18-20 gram dedak, sedangkan menurut Yudono et al. (1996) proses penggilingan padi dapat menghasilkan beras giling sebanyak 65% dan limbah hasil gilingan sebanyak 35%, yang terdiri dari sekam 23%, dedak dan bekatul sebanyak 10%. Dedak padi merupakan bahan pakan yang telah digunakan secara luas oleh sebagian peternak di Indonesia. Sebagian bahan pakan yang berasal dari limbah agroindustri. Dedak mempunyai potensi yang besar sebagai bahan pakan sumber energi bagi ternak (Scott et al., 1982).

      B. Rumusan Masalah :
1. Apa Pengertian Dedak Padi?
2. Apa Karakteristik dari Dedak Padi ?
3. Apa Saja Kandungan dari Dedak Padi ?
4. Apa Manfaat dari Dedak  Padi ?
5. Apa Kelemahan dari Dedak Padi ?


C. Tujuan Penyusunan Makalah
Adapun Tujuan Yang Ingin Dicapai Dari Penyusunan Makalah Kami Ini Antara Lain Sebagai Berikut :
1. Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Nutrisi Ternak Dasar
2. Untuk Mengetahui Pengertian Dedak Padi
3. Untuk Mengetahui Karakteristik dari Dedak Padi
4. Untuk Mengetahui Kandungan dari Dedak Padi
5. Untuk Mengetahui Manfaat dari Dedak  Padi
6. Untuk Mengetahui Kelemahan dari Dedak Padi


















BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Dedak Padi
Dedak padi adalah hasil samping pada pabrik penggilingan padi dalam memproduksi beras.
          B. Karakteristik Dedak Padi
               Sebagai bahan pakan.Dedak padi mempunyai beberapa karakter yaitu mempunyai struktur yang cukup kasar, Mempunyai bau khas wangi dedak, Berwarna coklat dan tidak menggumpal, Dedak padi umumnya tidak tahan disimpan dan cepat menjadi tengik. Hal ini disebabkan oleh tingginya kandungan lemak
C. Kandungan dari Dedak Padi
Protein dedak berkisar antara 12-14%, lemak sekitar 7-9%, serat kasar sekitar 8-13% dan abu sekitar 9-12% (Murni et al., 2008).
D. Manfaat dari Dedak  Padi
·         Dedak Padi Untuk Pakan Ternak Unggas
Dedak padi berpeluang menggantikan peranan jagung sebagai sumber energi bagi unggas.Penggunaan dedak padi dalam ransum unggas ada batasanya, yaitu 0 – 15 % untuk ayam petelur fase starter; 0 – 20 % untuk ayam petelur fase grower fase layer. Untuk ayam broiler, itu berkisar antara 5 – 20 %, dan tidak lebih dari 20 % karena akan dapat menurunkan produktivitas ayam (Rasyaf, 2002).
Penggunaan 30% dedak padi dalam ransum ternyata menurunkan pertambahan berat badan dan berat badan akhir broiler. Hal ini disebabkan karena tingginya kandungan lemak dan asam fitat dalam dedak padi menyebabkan fosfor yang terkandung di dalamnya tidak dapat diserap oleh ternak unggas (Scott et al. , 1982). Hal inilah yang menyebabkan dedak padi tidak dapat digunakan secara berlebihan



·         Dedak Padi Untuk Pakan Ternak Ruminansia
Pemberian pakan hijauan sebagai pakan tunggal, belum mencukupi kebutuhan nutrisi untuk mencapai produksi yang optimal, sehingga perlu ditambahkan konsentrat.Salah satu bahan pakan konsentrat adalah dedak padi. Dedak padi mudah didapat dan terjamin ketersediaannya, serta mempunyai kandungan gizi yang cukup tinggi, yaitu protein kasar (PK) sebesar 13,80% dan bahan ekstrak tanpa nitrogen (BETN) 53,30%.
Proporsi pemakaian dedak dalam ransum ternak bergantung pada tujuan  pemeliharaan ternak. Secara umum dapat dianjurkan pemberian dedak untuk ruminansia adalah 30-40% dari bahan kering yang dikonsumsi. Menurut Sunarso, (1980) bahwa pemberian dedak sebanyak 30% lebih baik daripada pemberian dedak sebanyak 45%. Menurut Obst (1978) pemberian pellet yang terbuat dari 50% dedak dan 50% rumput gajah, pertambahan berat badan domba adalah sangat rendah.

E.Kelemahan dari Dedak Padi
·         kandungan serat kasarnya yang cukup tinggi, yaitu 13,0%
·         adanya senyawa fitat yang dapat mengikat mineral protein sehingga sulit dapat dimanfaatkan oleh enzim pencernaan. Inilah yang merupakan faktor pembatas penggunaannya dalam penyusunan ransum.
·         kandungan asam aminonya yang rendah, demikian juga halnya dengan vitamin dan mineral (Rasyaf, 2004).
·         Pakan ini merupakan bahan yang bersifat mudah rusak selama penyimpanan jika disimpan melebihi waktu tertentu.





BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
A. Pengertian Dedak Padi
Dedak padi adalah hasil samping pada pabrik penggilingan padi dalam memproduksi beras. Dedak padi merupakan bagian kulit ari beras pada waktu dilakukan proses pemutihan beras.
          B. Karakteristik Dedak Padi
               Sebagai bahan pakan.Dedak padi mempunyai beberapa karakter yaitu mempunyai struktur yang cukup kasar, Mempunyai bau khas wangi dedak, Berwarna coklat dan tidak menggumpal, Dedak padi umumnya tidak tahan disimpan dan cepat menjadi tengik. Hal ini disebabkan oleh tingginya kandungan lemak
C. Kandungan dari Dedak Padi
Protein dedak berkisar antara 12-14%, lemak sekitar 7-9%, serat kasar sekitar 8-13% dan abu sekitar 9-12% (Murni et al., 2008).
D. Manfaat dari Dedak  Padi
·         Dedak Padi Untuk Pakan Ternak Unggas
Dedak padi berpeluang menggantikan peranan jagung sebagai sumber energi bagi unggas.Penggunaan dedak padi dalam ransum unggas ada batasanya, yaitu 0 – 15 % untuk ayam petelur fase starter; 0 – 20 % untuk ayam petelur fase grower fase layer. Untuk ayam broiler, itu berkisar antara 5 – 20 %, dan tidak lebih dari 20 % karena akan dapat menurunkan produktivitas ayam (Rasyaf, 2002).
Penggunaan 30% dedak padi dalam ransum ternyata menurunkan pertambahan berat badan dan berat badan akhir broiler. Hal ini disebabkan karena tingginya kandungan lemak dan asam fitat dalam dedak padi menyebabkan fosfor yang terkandung di dalamnya tidak dapat diserap oleh ternak unggas (Scott et al. , 1982). Hal inilah yang menyebabkan dedak padi tidak dapat digunakan secara berlebihan.
·         Dedak Padi Untuk Pakan Ternak Ruminansia
Pemberian pakan hijauan sebagai pakan tunggal, belum mencukupi kebutuhan nutrisi untuk mencapai produksi yang optimal, sehingga perlu ditambahkan konsentrat.Salah satu bahan pakan konsentrat adalah dedak padi. Dedak padi mudah didapat dan terjamin ketersediaannya, serta mempunyai kandungan gizi yang cukup tinggi, yaitu protein kasar (PK) sebesar 13,80% dan bahan ekstrak tanpa nitrogen (BETN) 53,30%.
Proporsi pemakaian dedak dalam ransum ternak bergantung pada tujuan  pemeliharaan ternak. Secara umum dapat dianjurkan pemberian dedak untuk ruminansia adalah 30-40% dari bahan kering yang dikonsumsi. Menurut Sunarso, (1980) bahwa pemberian dedak sebanyak 30% lebih baik daripada pemberian dedak sebanyak 45%. Menurut Obst (1978) pemberian pellet yang terbuat dari 50% dedak dan 50% rumput gajah, pertambahan berat badan domba adalah sangat rendah.

E. Kelemahan dari Dedak Padi
·         kandungan serat kasarnya yang cukup tinggi, yaitu 13,0%
·         adanya senyawa fitat yang dapat mengikat mineral protein sehingga sulit dapat dimanfaatkan oleh enzim pencernaan. Inilah yang merupakan faktor pembatas penggunaannya dalam penyusunan ransum.
·         kandungan asam aminonya yang rendah, demikian juga halnya dengan vitamin dan mineral (Rasyaf, 2004).
·         Pakan ini merupakan bahan yang bersifat mudah rusak selama penyimpanan jika disimpan melebihi waktu tertentu.

1 komentar: